Kamis, 04 Juni 2015

Identifier


Dalam pemrograman Java identifier adalah suatu nama yang bisa dideklarasikan pada java tetapi bukan merupakan kata kunci yaitu variabel, konstanta, class/interface, method. Yang termasuk dalam identifiers adalah :
a.       Class
b.      Interface
c.       Variable
d.      Method

Tata cara penamaan identifiers dalam java diatur oleh beberapa aturan sebagai berikut :
·         Aturan dari Compiler yang menentukan nama identifiers boleh atau tidak.
·         Aturan atau konfensi dari perusahaan SUN yang biasa disebut sebagai java code convention.
·         Aturan penamaan dari java bean.

Penjelasan
Aturan Compiler
Untuk aturan penamaan yang digunakan dalam compiler ini tentu sudah familiar sekali. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk diulas kembali, berikut adalah beberapa aturan compiler yang harus ditaati sebagai seorang programmer Java.
1.      Semua kata kunci tidk boleh digunakan.
2.      Identifiers tidak boleh diawali dengan karakter angka. Contoh : int 14sip;
3.      Identifiers harus diawali oleh huruf, simbol mata uang dolar, atau karakter penghubung underscore. Contoh : int a_; int $a; int _1_a;
4.      Karakter kedua atau berikutnya boleh diikuti oleh huruf, simbol mata uang dolar, karakter penghubung underscore dan angka. Contoh : int _andi; int name$; int name_; int name1;
5.      Identifiers ini bersifat case-sensitif
6.      Untuk panjang identifiers tidak ada batasnya
7.      Nama public class pun harus sama dengan nama file.java

Berikut ini adalah contoh identifiers yang TIDAK diijinkan :
int 14sip;
int x#;
int x:;
int .titik,koma;

 

 

Java code convention

Java Code Convention adalah sekumpulan aturan “tidak resmi” yang dibuat oleh Sun. Salah satu bagian dari aturan ini membahasa bagaimana menamakan identifiers yang seragam.
Latar belakang dibuatnya Java Code Convention ini berasal dari penelitian yang menyebutkan bahwa usaha untuk menulis kode(development) hanya berkisar 20% saja, sedangkan 80% usaha dikerahkan untuk memelihara kode dan menambahkan feature baru kedalam aplikasi.
Hal ini mendorong Sun untuk menyusun Java Code Convention agar usaha untuk membaca kode lebih mudah, dan pada akhirnya kode menjadi lebih mudah untuk dipeliharan dan dipahami. Berikut ini beberapa konvensi yang digunakan dalam Java Code Convention :
1.      Class dan Interface selalu diawali huru besar. Contoh: ArrayList, HashMap dan seterusnya.
2.      Class harus merupakan kata benda bukan kata sifat atau kata kerja. Contoh: Mobil, Motor dan seterusnya.
3.      Method harus diawali dengan huruf kecil.  Contoh : getIndex, setIndex, print, println dan seterusnya.
4.      Variabel menggunakan “camel case” , seperti point ke-3 diatas
5.      Variabel sebaiknya pendek, jelas, terdengar enak
6.      Variabel harus kata benda.
7.      Konstanta di java dibuat dengan mendeklarasikan sebuah variabel static dan final. Selain itu, hurufnya harus besar semua dan dipisahkan dengan underscore (_).Contohnya : ERROR_MESSAGE, DEPARTEMENT, dan seterusnya

Java bean
Konsep JavaBean dibuat oleh Sun sebagai dasar komponen dalam aplikasi java, salah satu kegunaan praktisnya adalah penggunaan JavaBean oleh IDE seperti NetBeans agar komponen–komponen Swing bisa dimanipulasi secara visual. Untuk pemahaman NetBeans dan Swing akan dijelaskan pada artikel terpisah.
Untuk memahami konsep JavaBean, ada satu isitilah yang disebut dengan Propertise. Dimana propertise ini sebenarnya adalah sebuah instance variabel, yaitu variabel yang berada tepat dibawah class, yang access modifier-nya private. Untuk access modifier ini akan dibahas pada artikel terpisah.
Karena bersifat private, maka harus dibuatkan method untuk mengakses propertise dari luar class tersebut. Sedangkan method untuk mengakses propertise ini disebut dengan getter dan untuk mengubah nilai propertise disebut dengan setter. Berikut ini adalah aturan penamaan method yang digunakan untuk mengakses propertise (getter dan setter) dari JavaBean :
1.      Kalau tipe data propertise bukan boolean maka method untuk mengakses propertise diawali dengan get. Contoh : getWidth, getSize, getIndex dan seterusnya
2.      Kalau tipe data propertise adalah boolean maka method untuk mengakses propertise diawali dengan is.  Contoh : isEmpty, isRunning, dan seterusnya
3.      Semua method setter harus diawali dengan set.  Contoh : setSize, setIndex, setWidth dan seterusnya
4.      Nama method diturunkan dari nama variabel yang diberi awalan get, set atau is. Aturan penulisan camel case berlaku untuk method getter dan setter
5.      Method setter harus public, return void dengan satu parameter yang tipe datanya sama persis dengan tipe data variabel
6.      Method setter harus public, return tipe data yang sama dengan tipe data variabel, dan tanpa parameter

7.      JavaBean harus mempunyai default constructor, yaitu contructor yang tidak mempunyai parameter sama sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar